Bioma Hutan Hujan Tropis |
cahaya mataharinya.
- Bioma tundra
Bioma Tundra |
- Bioma padang gurun
Bioma padang gurun |
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri
dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan
berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk
di lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi.
Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk
pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.
- Bioma padang rumput / Sabana
Bioma Padang Rumput / Sabana |
Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman berkayu. Contohnya:
- Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim keras
- Padang rumput pantai dijaa oleh semburan garam
- Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah
- Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar
- Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun
- Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja
- Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan
- Bioma hutan gugur
Bioma Hutan Gugur |
Di daerah beriklim sedang, seperti di Eropa bagian Tengah, tumbuhan
peluruh menggugurkan daunnya pada musim gugur (nama musim ini diambil
dari ciri khas hutan-hutan demikian), di saat suhu udara rata-rata
menurun. Perubahan warna daun akibat perombakan klorofil terjadi hampir
serentak sehingga warna hutan menjadi kuning, merah, atau coklat akibat
warna dedaunan yang mengering. Suhu yang meningkat di penghujung musim
dingin akan memicu munculnya daun-daun baru, seringkali diawali dengan
bermunculannya bunga terlebih dahulu.
Di daerah tropika dengan musim kering yang jelas, pepohonan menggugurkan
daunnya di saat curah hujan berkurang. Pengguguran ini dapat sebagian
maupun seluruhnya. Jati, misalnya, akan menggugurkan semua daunnya.
Pengguguran daun akan mengurangi transpirasi di musim kemarau dan
dianggap sebagai mekanisme penghematan energi.
Bioma hutan peluruh (deciduous forest) adalah hutan dengan ciri
tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini
dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Cile.
Bioma ini terbentuk pada wilayah dengan ciri-ciri curah hujan merata
sepanjang tahun (75 - 100 cm per tahun), mempunyai empat musim, dan
keanekaragaman jenis tumbuhan jauh lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan)
dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan
baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan
tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah
serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosintesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim
dingin).
Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
- Bioma hutan hujan tropis
Bioma Hutan Hujan Tropis |
Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan
fauna di seluruh dunia.Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi
terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di
hutan hujan ini.
Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan
curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1,750 millimetre (69 in)
dan 2,000 millimetre (79 in). Sedangkan rata-rata temperatur bulanan
berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun
Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200
m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering
(tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau
yang nyata (jumlah bulan kering < 2)
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti
jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya
nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya.
Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk
tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas
rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan
lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun.
Ada tiga lapisan tajuk atas
di hutan ini:
- Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
- Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
- Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis
epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang
hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat
dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya.
Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab
kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga
orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.
Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan
lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya,
sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang
bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang
melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan
tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya
aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh
berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu
yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi.
Pemakan semut raksasa juga hidup di sini.
Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena
sesuatu sebab (pohon yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini
kaya sinar matahari segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan
anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.
Hutan hujan dataran rendah tropika ini ditemukan baik di kawasan Malesia
maupun di Amerika tropis; namun kemungkinan tidak terbentuk di Afrika.
Di luar wilayah Malesia, hutan-hutan ini di Asia didapati
sedikit-sedikit di sekitar Assam dan Burma, sepanjang jalur sempit di
Ghats Barat (India), Kepulauan Andaman, di perbatasan Thailand dengan
Kamboja, di Cina selatan, Hainan dan Taiwan, serta di Pasifik di
Kepulauan Melanesia dan mungkin pula Mikronesia.
Hutan hujan ini adalah yang paling kaya keanekaragaman hayatinya di
antara jenis-jenis hutan lainnya. Di Sarawak dan Brunei saja
diperkirakan terdapat antara 1.800–2.300 spesies pohon dengan diameter
batang ≥ 10 cm.
- Bioma Rawa
Bioma Rawa |
Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah
- Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan
- Sebagai sumber pembangkit listrik
- Sebagai objek pariwisata.
1.Berdasarkan sifat airnya dibagi menjadi 3:
a. Rawa Air Tawar
Adalah rawa yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.
b. Rawa Air Payau
Adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai menuju laut.
c. Rawa Air Asin
Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.
2. Berdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa yang airnya terlalu tergenang
Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
3. Berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa Pantai
Adalah rawa yang berada di muara sungai. Air pada jenis rawa ini selalu mengalami pergantian karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
b. Rawa Pinggiran
Adalah rawa sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut.
c. Rawa Abadi
Adalah rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang tertampung dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar