Pembelajaran Bermakna


Pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang menekankan pada student centered. Guru di dalam kelas hanya berperan sebagai fasilitator, siswa dibimbing untuk mengkonstruksi
ilmunya sendiri. Pembelajaran di kelas menjadi bermakna dengan pendekatan pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and Learning ) atau PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan ).
Pengemasan pembelajaran yang menyenangkan disetting pada RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ). Guru dituntut harus pandai mendesain pembelajaran yang membuat siswa aktif dan kreatif (Learning by doing ). Siswa dibentuk kelompok-kelompok sehingga ada faktor tutor sebaya, sharing antar teman, dapat belajar bersama teman ( learning comunnity ) karena siswa adalah makhluk sosial. Refleksi pada akhir pembelajaran adalah kelompok siswa harus mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelompok lain untuk diskusi kelas. Siswa akan merasa senang bila hasil kerjanya dihargai walaupun hanya a plause atau tepuk tangan. Kesimpulan pembelajaran akan dibuat dengan bimbingan guru.

Guru membimbing dalam pembelajaran
Refleksi Pembelajaran PAIKEM












Pada tahun 2012 diharapkan pembelajaran yang menekankan pada pembinaan  karakter peserta didik yang  dicantumkan pada RPP. Pembinaan karakter ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap perilaku siswa  yang mencerminkan sikap perilaku bangsa Indonesia, yaitu perilaku jujur, bertanggung jawab, dapat dipercaya dan berkepribadian. 
Langkah kegiatan pembelajaran, dimulai dari kegiatan Pendahuluan ( Prasarat Pengetahuan dan Motivasi ), Kegiatan Inti ( Kegiatan Explorasi, Elaborasi dan Konfirmasi ), Kegiatan Penutup atau Evaluasi. RPP yang mencantumkan pembinaan karakter adalah RPP yang dilengkapi dengan design atau scenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, PBL, Problem Solving dan pembinaan karakter.  Pembelajaran kooperatif dapat dibuat bervariatif sehingga dapat membuat siswa senang dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 
Khusus Guru yang telah memiliki sertifikat sertifikasi harus siap menjadi guru yang profesional yang mampu mengembangkan " empat kompetensi guru " lebih-lebih guru yang telah mendapat tunjangan profesi harus siap menjadi tauladan bagi guru yang belum tersertifikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar