Buah Plum / Prem
Prem (bahasa Inggris:plum) merupakan bagian dari genus Prunus dan buah Persik berkasiat membunuh sel kangker payudara
Buah Nam nam
Nam nam adalah sejenis pohon buah dari suku polong-polongan (Leguminosae alias Fabaceae)dan rasa buahnya masam.
Burung Merak
Merak adalah spesies burung dalam genus Pavo dari familia ayam hutan (pheasant), Phasianidae. Burung jantannya memiliki bulu ekor yang indah yang dapat dikembangkan untuk menarik perhatian merak betina.
Platypus
Platipus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun Platipus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas Mammalia karena ia menyusui anaknya.
Buah Kepel ( Burahol )
Tumbuhan kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi identitas flora Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tom Cat
Tomcat atau rove beetle serangga berwarna merah hitam yang hidup di persawahan. Serangga ini paling banyak ditemui pada saat malam hari dan paling senang berkumpul di sekitar lampu yang sedang nyala.
Kloroplas Kunci Rahasia Fotosintesis
Kloroplas adalah bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Kantong Semar (Nepenthes)
Kantong semar adalah tanaman karnivora yang hidup di daerah yang minim unsur nitrat dan fosfat dan menpunyai alat perangkap berupa kantung atau periuk.
Opium, Bunga Cantik yang Mematikan
Papaver somniferum ( Apiun ) adalah tumbuhan liar musiman yang umumnya dikenal dengan nama Opium atau Poppy.
Burung Beo Nias (Burung yang dilindungi)
Beo nias merupakan burung yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara dan banyak diminati oleh para penggemar burung lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia.
Harimau Sumatera
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Echidna / Ekidna (Sipemakan cacing dan semut)
Ada beberapa jenis echidna yang ditandai dengan ciri-ciri panjang moncongnya yaitu echidna monjong pendek, echidna moncong panjang barat, echidna moncong panjang timur dan echidna moncong panjang sir david.
Pembelajaran Bermakna
Pembelajaran Bermakna adalah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM)
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi adalah Sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh
Menentukan ukuran kekuatan lensa kaca mata pada cacat mata
Mata Miopi |
Cacat mata miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung atau negatif (-)
Kaca mata negatif berfungsi mengubah jarak benda yang jauh (So=∼) sehingga mendekat tepat pada titik jauh mata/punctum remotum (Si=-PR), harga negatif ini karena sifat bayangan maya.
Ukuran kaca mata ditentukan dengan kekuatan lensa dengan satuan dioptri
Rumus :
P = 1/f (jika dalam satuan m) → P = -1/PR (dioptri)
P = 100/f (jika dalam satuan cm) → P = - 100/-PR (dioptri)
Perhatikan gambar pembentukan bayangan yang dibentuk oleh kaca mata negatif !
b. Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)
Cacat mata ini terjadi apabila mata melihat benda pada jarak baca normal bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak mampu berakomodasi atau mencembung sesuai jarak benda, sehingga titik dekat mata (punctum proximum) menjadi lebih jauh dari mata. Sebab terjadinya mata hipermetropi dikarenakan kebiasaan melihat benda yang jaraknya jauh, sehingga lensa mata terbiasa memipih dan pada saat melihat benda pada jarak baca normal lensa mata tidak mampu berakomodasi atau mencembung sebagaimana mestinya. Contoh orang pengamat yang menggunakan teropong. Perhatikan gambar berikut:
Mata Hipermetropi |
Cacat mata hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung atau positif (+)
Kaca mata positif berfungsi mengubah jarak baca normal (So=25 cm) hingga menjauh dari mata tepat pada titik dekat mata/punctum proximum (Si=-PP), harga negatif ini karena sifat bayangan maya. Ukuran kaca mata ditentukan dengan kekuatan lensa dengan satuan dioptri. Karena PP> 25 cm maka kekuatan lensa selalu positif.
Rumus :
P = 1/f (jika dalam satuan m) → P = 1/25 - 1/PP
P = 100/f (jika dalam satuan cm) → P = 100/25 - 100/PP = 4 - 100/PP
Perhatikan pembentukan bayangan yang dibentuk oleh kaca mata positif !
c. Mata Presbiopi (Miopi dan Hipermetropi) atau Cacat mata ganda
Cacat mata ini terjadi apabila mata tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh dan pada jarak baca normal karena bayangan benda yang jauh jatuh di depan retina sedang bayangan benda pada jarak baca normal jatuh di belakang retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak mampu berakomodasi sesuai dengan jarak benda, sehingga titik jauh mata (punctum remotum) menjadi dekat dengan mata dan titik dekat mata (punctum proximum) menjadi lebih jauh dari mata. Sebab terjadinya mata presbiopi disebabkan karena penurunan fisik lensa mata karena usia tua. Perhatikan gambar berikut !
Mata tua / presbiopi |
Cacat mata presbiopi ditolong dengan kaca mata ganda / rangkap yaitu kaca mata negatif dan kaca mata positif. Perhatikan gambar berikut !
Kaca mata presbiopi / lensa ganda |
Soal 1 :
Seorang penderita rabun jauh / miopi hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh 4 m dari matanya. Berapakah ukuran kekuatan lensa kaca mata yang diperlukannya ?
Pembahasan:
Untuk menentukan ukuran kekuatan lensa kaca mata miopi harus memperhatikan jarak benda yang mampu dilihat dengan jelas oleh mata dinamakan titik jauh (punctum remotum) (Si=-PR), sedangkan benda yang lebih jauh yang tidak dapat dilihat dengan jelas (So= ∼). Kekuatan lensa kaca matanya dirumuskan P= - 1/PR
Jawaban:
Diketahui:
So = ∼
Si = PR = 4 m
Ditanyakan: P = ...?
Jawab:
P = -1/PR
P = - 1/4 dioptri
P = - 0.25 dioptri
Jadi ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut -0,25 dioptri
Soal 2 :
Seseorang penderita hipermetropi lupa membawa kacamata yang biasa digunakan untuk membaca koran sehingga saat itu dia membaca koran dengan diletakkan sedikit lebih jauh dari jarak baca normal yaitu 50 cm. Berapakah ukuran kekuatan lensa yang harus dipakai orang tersebut ?
Pembahasan:
Jarak baca normal orang adalah 25 cm yang disebut jarak benda (So). Titik dekat mata orang itu bergeser menjauh dari mata lebih dari jarak baca normal yang disebut (Si). Kekuatan lensa kaca mata ditentukan dengan rumus: P = 100/So - 100/Si atau P = 4 - 100/Si
Jawab:
Diketahui:
So = 25 cm
Si = 50 cm
Ditanya: P = ... ?
Jawab:
P = 4 - 100/Si
P = 4 - 100/50
P = 4 - 2
P = 2 dioptri
Jadi ukuran kekuatan lensa kaca mata orang tersebut 2 dioptri
Menentukan jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung
Cermin Konvergen |
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung yaitu:
2. Berkas sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Berkas sinar yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik itu juga.
Berikut bagian-bagian cermin cekung:
Keterangan:
M = Titik pusat kelengkungan cermin
F = Titik Fokus
O = Titik pusat bidang cermin
Garis yang melalui M-O = Sumbu utama cermin
M-O = Jari-jari kelengkungan cermin ( R )
F-O = Jarak fokus cermin ( f )
I = Ruang satu
II = Ruang dua
III = Ruang tiga
IV = Ruang empat
Rumus terbentuknya bayangan:
Jika benda di ruang I maka bayangan yang terbentuk di ruang IV
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Jika benda di runag II maka bayangan yang terbentu di ruang III
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Jika benda di runag III maka bayangan yang terbentuk di ruang II
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Rumus- rumus persamaan pada cermin cekung:
Soal 1 : (mencari jarak fokus)
Sebuah benda berdiri tegak di depan cermin cekung pada jarak 15 cm, jika bayangan yang terbentuk pada jarak 30 cm, maka berapakah jarak fokus cermin cekung tersebut ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 15 cm
Si = 30 cm
Ditanya: f = ... ?
Jawab:
Soal 2 : (mencari jarak bayangan)
Sebuah benda terletak didepan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15 cm. Jika jarak benda terhadap cermin cekung 20 cm, maka berapakah jarak bayangan yang terbentuk ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 20 cm
f = 15 cm
Ditanya: Si = ... ?
Jawab:
Jadi jarak bayangan yang terbentuk besarnya 60 cm
Soal 3 : (mencari jarak benda)
Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 20 cm. Jika bayangan yang terbentuk terletak pada jarak 30 cm, maka berapakah jarak antara benda terhadap cermin ?
Jawaban:
Diketahui:
f = 20 cm
Si = 30 cm
Ditanya: So = ... ?
Jawab:
Jadi jarak antara benda terhadap cermin cekung adalah 60 cm
Menghitung kecepatan akhir ( Vt ) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Rumus:
Dengan ketentuan:
- = Jarak yang ditempuh (km, m)
- = Kecepatan (km/jam, m/s)
- = Waktu tempuh (jam, sekon)
Rumus GLBB yaitu:
Dengan ketentuan:
- = Kecepatan awal (m/s)
- = Kecepatan akhir (m/s)
- = Percepatan (m/s2)
- = Jarak yang ditempuh (m)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, Contoh gerak benda yang kita lempar vertikal ke atas. Gerak vertikal ke atas mengalami perlambatan oleh gravitasi, karena itu kecepatannya semakin kecil.
Contoh Soal:
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan awal 20 m/s, mobil tersebut dipercepat konstan setiap sekon menambah tambahan kecepatan 2 m/s. Berapakah kecepatan mobil tersebut setelah bergerak 20 sekon ?
Pembahasan:
Kecepatan awal mobil melaju adalah Vo, tambahan kecepatan setiap sekon adalah percepatan (a), lama waktu mobil melaju (t). Kecepatan akhir dari mobil melaju (Vt)
Jawaban:
Diketahui:
Vo = 20 m/s
a = 2 m/s2
t = 20 s
Ditanya: Vt = ....?
Jawab:
Vt = Vo + at
= 20 m/s + 2 m/s2 . 20 s
= 20 m/s + 40 m/s
= 60 m/s
Jadi kecepatan akhir (Vt) mobil melaju selama 20 s adalah 60 m/s
Menghitung gaya angkat alat pengangkat mobil hidrolik
Perhatikan gambar berikut !
Alat pengangkat mobil hidrolik masing-masing tabung mempunyai piston A1 = 10 cm2 dan A2 = 2.000 cm2. Jika gaya F1 yang digunakan untuk memompa pada piston A1 besarnya 20 N, berapakah gaya F2 yang digunakan untuk mengangkat mobil ?
Pembahasan:
Hukum Pascal : Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah.
Keterangan:
- F1: Gaya tekan pada piston 1
- F2: Gaya tekan pada piston 2
- A1: Luas penampang pada piston 1
- A2: Luas penampang pada piston 2
Jadi besar gaya F2 yang digunakan untuk mengangkat mobil adalah 4.000 N
Menghitung rekening listrik selama 1 bulan
Contoh Soal:
- 4 TL x 10 w x 5 h = 200 wh = 0,2 Kwh
- 1 TV x 80 w x 10 h = 800 wh = 0,8 Kwh
- 2 kipas x 25 w x 6 h = 300 wh = 0,3 Kwh
- 1 Kulkas x 75 w x 24 h = 1.800 wh = 1,8 Kwh
- 1 Strk x 150 w x 2 h = 300 wh = 0,3 Kwh
b. Rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan:
- 3,5 Kwh x Rp 500,00 x 30 hari = Rp 52.500,00
Menghitung tekanan hidrostatis
Ph = ρ x g x h
Ph = h x s
Keterangan:
- Ph : Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
- h : jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
- s : berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
- ρ : massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
- g : gravitasi (m/s² atau cm/s²)
Jawaban:
Diketahui:
h = 100 cm - 15 cm = 85 cm = 0,85 m
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph = .....?
Jawab:
Ph = ρ x g x h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,85 m
Ph = 8.500 kg/m3s2
Ph = 8.500 N/m²
Ph = 8.500 pa
Jadi tekanan hidrostatis tepat pada mulut ikan besarnya 8.500 N/m² atau 8.500 pa
Menghitung massa jenis benda yang bentuknya beraturan dan yang bentuknya tidak beraturan
ρ = m / v
Keterangan :
- ρ = Massa jenis (kg/m3) atau (g/cm3)
- m = massa (kg atau gram)
- v = volume (m3 atau cm3)
Sebuah kubus tembaga dengan sisi 2 cm, setelah ditimbang dengan neraca massanya 200 gram. Berapakah massa jenis kubus tembaga tersebut ?
Pembahasan:
Kubus tembaga adalah benda yang bentuknya beraturan. Volume kubus dapat dihitung dengan mengalikan sisi-sisinya yaitu dengan rumus: V = sisi x sisi x sisi
Jawaban:
Diketahui:
sisi kubus = 2 cm
massa kubus = 200 gram
Ditanya: Massa Jenis = ... ?
Jawab:
V kubus = sisi x sisi x sisi
= 2 cm x 2 cm x 2 cm
= 8 cm3
b. Menghitung massa jenis benda yang bentuknya tidak beraturan
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut !
Jika massa benda yang dicelupkan ke dalam gelas ukur 100 gram, maka berapakah massa jenis benda tersebut ?
Pembahasan:
Untuk menghitung volume benda yang bentuknya tidak beraturan diperlukan gelas pengukur. Cara menggunakannya isi gelas pengukur dengan air, tinggi awal dibuat lebih rendah kira-kira 150 ml. kemudian benda dimasukkan ke dalam gelas, maka air dalam gelas akan terdesak sehingga naik lebih tinggi dari semula. kita lihat skala yang ditunjuk 200 ml. Skala akhir dikurangi skala awal itu menunjukkan volume benda.
Jawaban:
Diketahui:
m = 100 gram
V = 200 ml - 150 ml = 50 ml atau 50 cm3
Ditanyakan: Massa Jenis = ... ?
Jawab: